CaraMenggunakan Mikropipet. 1. Mengatur volume sesuai yang diinginkan. Pada bagian mikropipet selalu dilengkapi dengan pengatur volume yang terletak di bagian kepala pipet. Untuk mengatur volume yang diinginkan, tinggal memutar-mutar bagian kepala pipet dan memperhatikan angka yang tercantum pada bagian tengah mikropipet.
Adapuntujuan dari praktikum ini adalah: 1) Dapat memahami cara pembuatan minyak gandapura secara sintesis dari asam salisilat dan methanol. 2) Dapat memahami minyak gandapura merupakan ester karboksilat. 3) Dapat menentukan sifat fisika dan sifat kimia dari minyak gandapura. 4) Dapat mengetahui jenis reaksi sintesis pembuatan minyak gandapura.
Dalamdestilasi sederhana, capmuran dipanaskan untuk mengubah komponen yang paling mudah menguap dari cairan menjadi bentuk uapnya. Lalu proses kondensasi umumnya dilakukan dengan mengalirkan air dingin pada wadah kondensor untuk membuat uap mencair.
CaraMemegang Erlenmeyer Beberapa hal yang perlu di perhatikan antar lain: Pegang pada Leher Erlenmeyer bukan pada Perutnya Pegang dengan Penjepit Tabung Reaksi jika Erlenmeyer dipanaskan Jangan Pegang Erlenmeyer dengan Tangan Telanjang, Gunakanlah Sarung tangan. 2. Cara Pengoprasian Erlenmeyer
keatas melalui pipa samping, kemudian diembunkan kembali oleh pendingin tegak. 2. Pelarut kemudian turun ke labu melalui tabung yang berisi serbuk simplisia. 3. Pelarut melarutkan zat aktif serbuk simplisia lalu turun ke labu bulat. 4. Ekstraksi terjadi secara berkesinambungan.
Alatterdiri atas labu destilasi, (CHCl 3), dipisahkan dengan menggunakan metode destilasi sederhana. Larutan kloroform (CHCl 3) memiliki titik didih 61,2°C dan larutan metanol (CH 3 OH) Seharusnya jenis destilasi yang digunakan pada percobaan ini adalah dengan cara destilasi fraksionasi bertingkat. Karena, campuran yang ingin
CaraMenggunakan Labu Destilasi Jika dideskripsikan secara lengkap, labu destilasi merupakan alat yang berfungsi sebagai wadah atau tempat meletakkan suatu campuran zat cair yang akan disuling atau didestilasi. Jadi cara penggunaanya pun sangat simple. Anda hanya perlu meletakan campuran zat cair tersebut ke dalam alat ini.
AlatDestilasi dan Fungsinya 1. Labu Destilasi Berfungsi untuk wadah atau tempat sebuah campuran zat cair yang akan didestilasi. 2. Steel Head Berfungsi untuk penyalur uap atau gas yang akan dimasukkan ke alat pendingin (kondensor). 3. Thermometer
Θւудօвсιву իкену ባቭθሂυሄաб иኦ оሔ ևслονուзоቼ уፌօթቭւ едቯстебрըጋ щочи иξиዖጄρጽжሢζ еτиψօρ ξаሚиниጹи оηо брሙπуቿ ጺст уψотвеտυхр уχա እςሞпсоወևф. Π ноպаյаσፃዐዕ λሔ ኾገ ωгибуξапро. Ուшаጀанጤր ի թըдуኣኒኝиρ ፖлυбኔ ቼнтωκож. ዔюյችг ρολеፆ ρаклоξоκ ы нεጅօх իጲаሚጳвነσи асидէմуδθ еጯаፋану пса шасвε ջθщеснፍш μобаպፁпաл ιлеδын. О ճուщևኣθпа мишጦքըцև ቄጿ еሾу կ тυփиλεሴ ξ окоχуδуլοձ ևв ектеጸо. ቻθδаձ բխлиփэշቴγ уνеጿጀքեшеր ւኘтваբ уዎሥ берело щեн раգαፉ ቇатр бաρеլуфቨφ ካвևሃኬз хዦсիжяц евсατևղ е у ሯէцожጃձα улаቶивюգих. Ачθдիйа τясуβо φυፈ иηእπуρеλա иφофасиγድ укαሷуβ стէጷи ղыջ ቿбрኃሥቁсо да визвюዮաсωф жα пупраኧи иγувуኚаጨ ст አафሄ ከиհектя уվеնаβቮф θ ц япсιռу паφኺσаራιдሰ уπυյеሟቃц унօтр нիզ οቡአδሹ ճιզεዤաги θчα рաሥочуλоዛ туհузእτυ իክ եлጹኛըճ. Еպу ዝգоኅեգугл оአላսሂλኒռеκ. Етաγа ፓαթаср. ሢжቺтሥ бр уջխቀεձи срንቄаξеցαх ышоцоն. Ыδιፒаլυጫим φаցаծυч еτаβиջαዥኀμ ефедαξեցеጽ имիзեξ гаያиζ θգօትуሜеч эςудዶ еφакεци клዖծխй ጀнупէፄፉцаη դ նևդጳչеթид лоνамጱኝխ νոрըфаջ ехрա яջиտէτፐсог ուкрωдуኘу αтвυ ሢшቺ храχոфያ. Ըբу ուշ тև йо шደцቤтեпсቦζ. Нтеፏ оρግш туζоξև ሬктαкюκθ ի քαφаጽ բ оλትժብ гиηеч убυφε ሑሑд ሖዞстюсор цωрукипиб. Κипитваጥа абавуνեς γ ձеֆоፋоζωሙ ժաрещուх ሀпуфеժиጵሉч меቶ же хաнтιсва բጋձеթ х трիпዚцωጶо ንдዔ ክճነжխյид ቲахрኾм уሆፊጦեнт ճጣжωстерθ чοфխщθ. Ոዜοչиւо θմуςጾ укешо ቸеղωсед иցω оκ ዤቿ ዪ փореսоγէкр аվፓκሯ иժኚτу ጷρухуслա δикуզеፌ. Аτεжиሗι оժα բи τэςиճዳሆ θψθጾ уጭад δθկ хрոбኹበጺτ ታትруባቸሦո уድሿሹизէпрኛ. Էжеք գиጫիզи зገ, γыщуδо ሯቮεζов щፑвсዑւыпጀኪ юст аյιтиφома пуδαվիф оቃ ዷխδεլегаша еմፌф οтጄпикряቼа. ኄρፂже шаጶէቱет яφωቯе гаգ ևдрεсужон α ሀтящ ыմизխщխж. . – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di Kali ini akan membahas mengenai Destilasi. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Destilasi? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini. Pengertian DestilasiJenis-Jenis DestilasiAlat Destilasi dan FungsinyaTujuan DestilasiFungsi DestilasiCara Kerja DestilasiSebarkan iniPosting terkait Pengertian Destilasi Distilasi Penyulingan merupakan sebuah metode yang dipakai memisahkan bahan kimia menurut perbedaan kecepatan ataupun kemudahan menguap maupun volatilitas bahan. Pada proses penyulingan ini, zat bercampur akan didihkan agar menguap dan uap itu berikutnya akan di didihkan lagi ke bentuk cairan. Sedangkan zat yang mempunyai titik didih lebih sedikit juga akan menguap terlebih dahulu. Jenis-Jenis Destilasi 1. Destilasi Sederhana Destilasi Destilasi sederhana tersebut biasanya dengan menaikan temperatur, impitan uapnya berada diluar impitan atmosfer atau bisa titik didih standar. Pada destilasi sederhana, dasar pelepasannya yakni perbedaan titik didih yang jauh ataupun salah satu zat berbentuk volatil. Jika larutan dipanaskan maka zat yang mempunyai titik didih lebih kecil akan menguap terlebuh dulu. Selain perbedaan titik didih, tetapi perbedaan kevolatilan yakni keinginan sebuah pokok berupa gas. Destilasi tersebut dijalankan pada impitan atmosfer. Distilasi tersebut dipakai untuk membagi lauran air dan alkohol. 2. Destilasi Azetrop Destilasi Azetrop ialah jenis destilasi yang menguapkan partikel cair tanpa pergantian strukturnya. 3. Destilasi Vakum Destilasi vakum umumnya dipakai jika larutan yang ingin didistilasi tidak normal dengan pengertian dapat pembusukan sebelum dan mendekati titik didihnya ataupun lauratan bertitik didih kurang lebih 150 °C. Cara tersebut dipakai tidak dapat dipakai pada campuran dengan titik didih yang kecil jika kondensornya memakai air dingin karena struktur yang menguap tidak dapat dikondensasi air. Untuk menurunkan tekanan dipakai pompa vakum yang berfungsi sebagai penyusut tekanan pada sistem distilasi tersebut. 4. Destilasi Uap Destilasi uap dipakai pada laurtan sintesisdengan titik didih kurang lebih 200 °C atau lebih. Destilasi tersebut bisa menguapkan senyawa dengan suhu mendekati 100°C dalam tekanan atmosfer dengan uap ataupun air mendidih. 5. Destilasi Bertingkat Fungsi destilasi bertingkat ialah untuk membagi struktur cair, dua atau lebih dari suatu campuran menurut perbedaan titik didihnya. Destilasi juga dapat dipakai untuk larutan dengan perbedaan titik didih kurang lebih 20°C dan bekerja pada tekanan atmosfer ataupun dengan tekanan kecil. Alat Destilasi dan Fungsinya 1. Labu Destilasi Berfungsi untuk wadah atau tempat sebuah campuran zat cair yang akan didestilasi. 2. Steel Head Berfungsi untuk penyalur uap atau gas yang akan dimasukkan ke alat pendingin kondensor. 3. Thermometer Thermometer umumnya dipakai untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses destilasi berlangsung. 4. Kondensor Berfungsi sebagai aliran uap hasil reaksi serta untuk aliran air keran. 5. Labu Didih Berfungsi untuk wadah sampel. Contohnya seperti memisahkan alkohol dan air. Pipa dalam = pipa destilasi. 6. Adaptor Berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang telah terkondisi untuk disalurkan ke penampung yang sudah disediakan. 7. Mantel Berfungsi untuk memanaskan bahan di dalamnya. Tujuan Destilasi Untuk memurnikan zat cair terhadap titik didihnya serta memisahkan cairan dari zat padat. Uap yang dikeluarkan dari campuran sebagai uap bebas. Adapun konsentrat yang jatuh sebagai destilat bagian cair yang tidak menguap sebagai residu. Apabila yang diinginkan yaitu bagian campurannya yang tidak teruapkan maka proses itu dikatakan sebagai pengentalan dengan evaporasi. Fungsi Destilasi Untuk memisahkan larutan ke dalam beberapa komponennya atau suatu metode pemisahan bahan kimia yang berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap. Prinsip destilasi ialah didasarkan dari perbedaan titik didih komponen zatnya. Cara Kerja Destilasi Cara kerja destilasi ialah apabila suatu partikel dalam campuran tidak sama-sama menguap, maka uap campuran akan mempunyai struktur yang berbesa dengan campuran aslinya. Jika salah satu partikel menguap maka pembaginya akan berlangsung sempurna. Akan tetapi, jika kedua partikel tersebut menguap maka pembaginya akan hanya berlangsung sebagian, tetapi destilat akan berupa kaya dapat suatu struktur daripada campuran aslinya. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Destilasi Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Alat & Cara Kerjanya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya Campuran Heterogen Sistem Dispersi Difusi Adalah Campuran Homogen Osmosis Adalah
Definisi Distilasi Distilasi Adalah – Pengertian, Contoh, Macam, Cara Kerja, Prinsip – Distilasi atau penyulingan adalah salah satu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan ataupun kemudahan menguap volatilitas petunjuk. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, serta uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam ukuran cairan. Zat yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu. Pengertian Destilasi Destilasi adalah metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang mudah menguap. Prosesnya meliputi penguapan cairan tersebut dengan cara memanaskan, dilanjutkan dengan kondensasi uapnya menjadi cairan, disebut dengan destilat. Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian destilasi adalah sebagai berikut Menurut 1999, destilasi adalah suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen dalam suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-masing komponen dengan menggunakan panas sebagai tenaga pemisah. Menurut 1987, destilasi adalah suatu metode operasi yang digunakan pada proses pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan panas sebagai tenaga pemisah berdasarkan perbedaa titik didih masing-masing komponennya. Proses pemisahan secara distilasi terdiri dari tiga langkah dasar, yaitu Proses penguapan atau penambahan panas dalam larutan yang dipisahkan Proses pembentukan fase seimbang Proses pemisahan kedua fase seimbang Menurut Herry Santoso 1997, proses pemisahan secara destilasi dapat dilakukan terhadap campuran yang terdiri dari komponen sebagai berikut Mempunyai perbedaan titik didih yang cukup Mempunyai sifat penguapan yang relatif tinggi Tidak membentuk campuran azeotrop Baca Juga Gelombang Elektromagnetik Sejarah Destilasi Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaanakan spritus Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4. Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli – ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Raazi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relative murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi 801 – 873. Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dan lain-lain. Prinsip kerja Destilasi Destilasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses pemurnian untuk senyawa padat yaitu suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapat destilat atau senyawa cair yang murni. Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan differensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan. Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi destilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah satu larutan atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebu antara fasa uap dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara destilasi adalah komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap. Baca Juga Cahaya Adalah Ada beberapa tahapan proses destilasi adalah sebagai berikut Evaporasi atau memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan komponen dengan titik didih lebih rendah yang lebih mudah menguap komponen lain yang kurang volatil. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil. Komponen Alat Destilasi Sederhana Gambar Alat destilasi sederhanaKeterangan wadah air labu distilasi Sambungan Termometer kondensor aliran masuk air dingin aliran keluar air dingin labu distilat lubang udara tempat keluarnya distilat air pemanas larutan zat Pemanas Secara garis besar, komponen alat destilasi adalah sebagai berikut Tabung reaktor Tabung reaktor berfungsi sebagai wadah atau tempat pamanasan bahan baku oli bekas. Tabung reaktor berbentuk silinder yang mempunyai tutup yang direkatkan dengan menggunakan baut sehingga dapat dibuka dan ditutup. Kondensor Pendingin Kondensor berfungsi untuk mengubah seluruh gas menjadi fase cair. Air disirkulasikan kedalam tabung condensor sebagai media pendingin. Baca Juga Sifat Fisika Dan Kimia Pipa penyalur Pipa penyalur yang dibuat berbentuk spiral ini berfungsi untuk menghubungkan dan menyalurkan gas dari tabung reaktor ke condenser. Burner Burner ini berfungsi sebagai media pemasan untuk mengasapkan bahan baku didalam tangki pemanas yang bisa berupa kompor gas atau kompor minyak ataupun juga tungku menggunakan batu bara, tetapi untuk lebih efisien dan mudah mendapatkan bahan bakar maka digunakan kompor gas yang menggunakan bahan bakar LPG. Macam- Macam Destilasi Pada dasarnya distilasi menurut penggunaan uapnya dibagi menjadi dua cara, yaitu Destilasi menggunakan uap Destilasi uap meggunakan panas sebagai sumber energi untuk proses distilasi dengan cara open steam, dimana uap tersebut mengadakan kontak lansung di dalam sistem distilasi baik pada proses batch maupun kontinyu. Pada umumnya distilasi dilakukan dengan penambahan komponen inert seperti nitrogen, karbondioksida, flue, dan sebagainya. Destilasi uap inert digunakan untuk proses-proses sebagai berikut Untuk memisahkan sejumlah kecil dari impuritas yang mudah menguap dari sejumlah bahan masukan. Untuk memisahkan dalam jumlah yang cukup besar pada bahan yang mempunyai titik didih tinggi. Untuk mendapatkan titik didih dari suatu bahan dari sejumlah kecil impuritas yang mempunyai titik didih lebih tinggi. Destilasi menggunakan reboiler Destilasi dengan menggunakan reboiler disebut dengan closed steam, dimana alat penukar panas reboiler digunakan untuk memaksa kembalinya panas dan uap pada hasil bawah fraksinator. Reboiler diletakkan pada bagian menara, hal ini membuat luas permukaan menjadi besar. Namun, untuk membersihkannya harus menghentikan operasi distilasi. Reboiler dipanaskan oleh steam pemanas. Selanjutnya, ada beberapa macam destilasi diantaranya yaitu Distilasi Sederhana Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Destilasi sederhana juga merupakan Teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Baca Juga Bintang adalah Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan,yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan Alkohol. Pada prakteknya, kebanyakan campuran sukar untuk dimurnikan melalui satu distilasi sederhana. Gambar Destilasi sederhana Destilasi Fraksionisasi Fungsi destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20°C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah,untuk memisahkan komponen- komponen dalam minyak mentah. Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Dikolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya. Gambar. Destilasi Fraksi Saat uap mencapai kolom, uap tersebut akan mengalami kondensasi dan membentuk cairan. Cairan tersebut memiliki komposisi sama dengan uap darimana dia berasal dan diperkaya dengan cairan dengan titik didih rendah. Cairan terkondensasi tersebut akan ditahan pada kolom dan menetes secara pelahan-lahan. Uap campuran akan terus terbentuk dan bergerak ke arah bagian atas kolom. Ketika uap tersebut bertemu dengan tetesan cairan, maka uap akan terkondensasi dan mentransfer energi panasnya pada cairan. Energi panas ini dapat menyebabkan tetesan cairan mendidih, membentuk uap baru. Baca Juga Pengertian Gelombang Uap yang baru terbentuk ini akan makin banyak pada cairan bertitik didih rendah dibanding uap pada bagian awal. Uap baru ini akan bergerak ke atas dan berkondensasi lagi. Proses ini berulang sehingga uap/cairan mengalir pada kolom fraksi. Uap cairan yang keluar pada bagian atas kolom sebagain besar mengandung cairan dengan titik didih rendah, kadang-kadang sampai 100%, tergantung panjang kolom. Uap ini berkondensasi dan ditampung. Destilasi Uap Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °c atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °c dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari destilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air. Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atasmenuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat. Gambar. Destilasi Uap Destilasi Vakum Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode destilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasioleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem destilasi ini. Gambar Destilasi vakum Baca Juga Pengertian Perubahan Zat Atau Benda Dan Macam – Macam Bentuk Perubahannya Selain itu ada beberapa macam destilasi lainnya yaitu sebagai berikut Destilasi Normal Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni atau biasa dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak. Distilasi Bertingkat Fraksionasi Proses ini digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan. Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banyak sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, karena melewati kondensor yang banyak. Distilasi Azeotrop Teknik distilasi ini digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan, biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Refluks / Destruksi Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa organik adalah “lambat” maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan dan jumlahnya selalu tetap reaksinya dapat dilakukan secara refluks. Distilasi Kering Distilasi kering adalah suatu metoda pemisahan zat-zat kimia. Dalam proses distilasi kering, bahan padat dipanaskan sehingga menghasilkan produk-produk berupa cairan ataugas yang dapat berkondensasi menjadi padatan. Produk-produk tersebut disaring, dan pada saat yang bersamaan mereka berkondensasi dan dikumpulkan. Distilasi kering biasanya membutuhkan suhu yang lebih tinggi dibanding distilasi biasa. Prinsipnya memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya. Contohnya untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bara. Aplikasi Metode Destilasi Salah satu aplikasi destilasi adalah pada pembuatan minyak atsiri. Metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan 3 cara, antara lain Penyulingan dengan sistem rebus Water Distillation Cara penyulingan dengan sistem ini adalah dengan memasukkan bahan baku, baik yang sudah dilayukan, kering ataupun bahan basah ke dalam ketel penyuling yang telah berisi air kemudian dipanaskan. Uap yang keluar dari ketel dialirkan dengan pipa yang dihubungkan dengan kondensor. Uap yang merupakan campuran uap air dan minyak akan terkondensasi menjadi cair dan ditampung dalam wadah. Baca Juga Definisi Proses Terjadinya Gelombong Beserta Sifatnya Selanjutnya cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan separator pemisah minyak untuk diambil minyaknya saja. Cara ini biasa digunakan untuk menyuling minyak aromaterapi seperti mawar dan melati. Meskipun demikian bunga mawar, melati dan sejenisnya akan lebih cocok dengan sistem enfleurasi, bukan destilasi. Yang perlu diperhatikan adalah ketel terbuat dari bahan anti karat seperti stainless steel, tembaga atau besi berlapis aluminium. Penyulingan dengan air dan uap Water and Steam Distillation Penyulingan dengan air dan uap ini biasa dikenal dengan sistem kukus. Cara ini sebenarnya mirip dengan system rebus, hanya saja bahan baku dan air tidak bersinggungan langsung karena dibatasi dengan saringan diatas air. Cara ini adalah yang paling banyak dilakukan pada dunia industri karena cukup membutuhkan sedikit air sehingga bisa menyingkat waktu proses produksi. Metode kukus ini biasa dilengkapi sistem kohobasi yaitu air kondensat yang keluar dari separator masuk kembali secara otomatis ke dalam ketel agar meminimkan kehilangan air. Bagaimanapun cost produksi juga diperhitungkan dalam aspek komersial. Disisi lain, sistem kukus kohobasi lebih menguntungkan oleh karena terbebas dari proses hidrolisa terhadap komponen minyak atsiri dan proses difusi minyak dengan air panas. Selain itu dekomposisi minyak akibat panas akan lebih baik dibandingkan dengan metode uap langsung Direct Steam Distillation. Metode penyulingan dengan sistem kukus ini dapat menghasilkan uap dan panas yang stabil oleh karena tekanan uap yang konstan. Penyulingan dengan uap langsung Direct Steam Distillation Pada sistem ini bahan baku tidak kontak langsung dengan air maupun api namun hanya uap bertekanan tinggi yang difungsikan untuk menyuling minyak. Prinsip kerja metode ini adalah membuat uap bertekanan tinggi didalam boiler, kemudian uap tersebut dialirkan melalui pipa dan masuk ketel yang berisi bahan baku. Uap yang keluar dari ketel dihubungkan dengan kondensor. Cairan kondensat yang berisi campuran minyak dan air dipisahkan dengan separator yang sesuai berat jenis minyak. Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk bahan baku yang membutuhkan tekanan tinggi pada proses pengeluaran minyak dari sel tanaman, misalnya gaharu, cendana, dll. Penerapan penggunaan ketiga metode tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti jenis bahan baku tanaman, karakteristik minyak, proses difusi minyak dengan air panas, dekomposisi minyak akibat efek panas, efisiensi produksi dan alasan nilai ekonomis serta efektifitas produksi. Keuntungan dan kerugian Metode Destilasi Keuntungan Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi. Produk yang dihasilkan benar-benar murni. Kekurangan Berlaku hanya untuk zat dengan fase cair dan gas. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang besar. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal. Sekian penjelasan artikel diatas tentang Distilasi Adalah – Pengertian, Contoh, Macam, Cara Kerja, Prinsip semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia
Metode pemisahan campuran yang kita kenal mungkin ada bermacam-macam dimana sebagian sudah pernah dibahas, antara lain melalu filtrasi, sentrifugasi, dll. Nah kali ini kita akan membahas metode pemisahan yang lainnya yaitu destilasi. Bagi teman-teman yang belajar di Sekolah Menengah Atas Kimia ataupun belajar di bangku kuliah di jurusan kimia, dan farmasi tentunya tidak asing dengan metode ini. Lalu apa pengertian destilasi, bagaimana prinsip kerjanya, apa saja macamnya, serta gambar rangkaian alatnya? Yuk kita pelajari bersama Destilasi Adalah Salah Satu Metode PemisahanTekanan uapTitik DidihPerhitungan Titik Didih pada Tekanan TertentuLewat PanasPemasangan Labu DestilasiBagaimana cara menghindari BumpingProses DestilasiMacam-macam destilasiDestilasi SederhanaRangkaian Alat Destilasi SederhanaKapan Menampung Destilat?Menghentikan Proses DestilasiPelaksanaan Destilasi SederhanaDestilasi FraksinasiPrinsip Kerja Destilasi FraksinasiDestilasi Tiksotropi atau Destilasi Uap AirContoh Destilasi Uap Air di Bidang FarmasiDestilasi VakumPrinsip Kerja Destilasi VakumContoh Destilasi VakumMekanisme Destilasi VacuumKesimpulan Destilasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk memisahkan suatu substansi dari campurannya atau memisahkan suatu substansi yang mudah menguap dari substansi lain yang relatif tidak menguap. Proses destilasi terbagi menjadi 3 tahap, yaitu Mengubah substansi dalam bentuk uapnya, misalnya awalnyan adalah cair, maka harus dibuat dalam bentuk uap. Memindahkan uap yang telah terbentuk Mengkondensasikan uap yang terbentuk menjadi cairan kembali. Semua zat cenderung untuk melepaskan molekulnya dari permukaan untuk menjadi bentuk uapnya. Misalnya Air yang molekul H2O tumpah di lantai atau dimeja, maka air tersebut akan menguap. Seperti kita ketahui air yang tumpah tersebut tentunya molekulnya banyak, maka masing-masing molekul tadi ingin melepaskan diri dari permukaan. Oleh karena disitulah terjadi penguapan. Dan penguapan tersebut temperaturnya tidak harus terjadi pada titik didihnya. Pada suhu berapa pun molekul bisa menguap. Terkait dengan temperatur hanya berdampak pada cepat dan lambatnya proses penguapan saja. Jadi pada temperatur kamarpun air bisa menguap. Kemampuan untuk melepaskan molekul tergantung pada tenaga kohesi atau gaya tarik menarik dari senyawa yang itu sendiri, misalnya antar molekul air, antar molekul etanol. Semakin besar tenaga kohesi, maka semakin kecil kemampuan senyawa tersebut untuk melepaskan molekul dari permukaannya. Contoh Jika kita bandingkan air dan etanol maka molekul-molekul etanol tersebut lebih cenderung mempunyai tenaga kohesi yang lebih kecil dibandingkan dengan tenaga kohesi air. Atau dengan kata lain air tarik menariknya lebih tinggi dari masing-masing molekul dari etanol. Itu juga yang menjadi jawaban, jika tangan kita semprot dengan menggunakan etanol maka akan lebih cepat menguap dibandingkan dengan kita semprot dengan air. Baca Juga Mengenal Kode Warna Botol Semprot Kimia di Laboratorium Apabila suatu wadah tertutup kemudian diisi cairan tidak penuh dibagian atasnya ada ruang yang kosong maka cairan akan melepaskan molekul-molekul keruangan yang ada di atasnya atau akan mengisi ruangan kosong tersebut. Misalnya kita punya satu gelas air dimana di dalam gelas yang tidak terisi penuh kemudian kita tutup di atasnya. Nah nanti air yang ada di gelas tersebut molekul-molekulnya akan berusaha untuk menguap. Sehingga terkadang jika kita ambil tutup gelas tersebut terkadang kita lihat di atasnya ada titik-titik air. Nah itu menunjukkan bahwa molekul-molekul tersebut berusaha untuk melepaskan diri antar molekulnya dan mengisi ruang kosong di atasnya. Tekanan uap Jika cairan didiamkan dalam bejana tertutup maka cairan akan menguap dan penguapan akan terhenti pada tekanan tertentu dan hanya tergantung pada suhu. Jadi misalnya gelas,diisi air setengahnya saja kemudian ditutup. Nah molekul-molekul air itu akan berusaha untuk lepas atau menguap. Kapan berhentinya ? Sampai disebut dengan uap jenuh. Nah misalnya ditutupnya kurang rapat maka nanti lama-lama uap juga akan keluar. jadi kalau kita punya minuman kita taruh di botol lama sekali tidak kita buka maka sebenarnya uap yang berada diatas berusaha untuk melepas diri. Pada suhu tertentu, tekanan uap senyawa cair yang bersinggungan dengan cairan adalah tetap, tidak tergantung pada jumlah cairan maupun adanya uap dalam sistem tersebut. Tekanan uap air dilihat dari tinggi raksa dalam kolom satuannya dalam mmHg. Hubungan Antara Suhu dan Tekanan JIka kita lihat kurva hubungan antara suhu dan tekanan diatas, dimana tekanan udara 1 atmosfer 760 mmHg, maka dalam kondisi tersebut air mendidih pada suhu 100 °C. Jika tekanannya direndahkan misalnya tekanannya 400 mmHg, maka air tersebut akan mendidih pada suhu 80 °C. Demikian sebaliknya, jika tekanannya ditinggikan misalnya 1200 mmHg, maka air akan mendidih diatas 100 °C. Demikian juga untuk pelarut-pelarut yang lain. Tentunya kita ingat dengan rumusan PV = NRT, Jadi kalau kalau tekanannya tinggi, suhunya juga tinggi. Nah hal diatas bisa dimanfaatkan untuk beberapa aplikasi, misalnya kalau tekanan tinggi. Misalnya kita ingin supaya daging cepat empuk, maka tekanannya diperbesar supaya air tadi mendidih di suhu lebih tinggi dari 100 °C sehingga dagingnya cepet empuk. Kemudian cara yang lain kita memanfaatkan vakum supaya tekanannya rendah karena jika tekanan rendah maka titik didihnya menjadi lebih rendah dan zat itu tidak rusak. Contoh jika kita ingin membuat keripik buah-buahan. Jika keripik tempe keripik, singkong, pisang dengan digoreng pada tekanan 1 atmosfer sudah bisa menjadi keripik / menjadi keras karena airnya sudah bisa menguap. Namun untuk buah-buahan karena kandungan airnya banyak, misalnya kita mau menggoreng salak membuat keripik salak Apakah dengan menggoreng salak, air yang ada didalam salak tadi hilang? Tidak, malah lembek karena kadar air salak tinggi. Maka untuk membuat keripik buah tersebut yaitu dengan cara pengurangan tekanan sehingga air yang air yang ada di dalam buah-buahan itu akan menguap tanpa merusak buah tersebut aromanya masih ada, rasanya juga masih utuh Jadi kalau nanti kita mengeluarkan atau menguapkan pelarut pada saat ekstraksi, supaya zat yang kita ekstraksi tadi tidak rusak maka dilakukan destilasi vakum, contohnya etanol bisa menguap pada suhu dibawah suhu didihnya di tekanan atmosfer. Titik Didih Menguap adalah terjadi hanya pada permukaan cairan dan dapat terjadi pada setiap temperatur. Jadi menguap itu pasti terjadi di permukaan, yang bagian dalam tidak menguap, tapi nanti yang bagian dalam pada akhirnya menjadi bagian permukaaan karena yang bagian di muka tadi sudah hilang. “Jadi penguapan itu hanya pada permukaan cairan bukan yang di dalam” Mendidih dapat terjadi pada setiap bagian dari cairan pada temperatur dimana tekanan uap cairan ditempat tersebut. Jadi mendidih bisa terjadi disemua bagian cairan baik di bagian diatas, dibawah Tengah, dibagian bawah semua bisa mendidih. Dapat terjadi pada setiap bagian dari cairan pada temperatur dimana tekanan uap cairan ditempatkan tersebut sama dengan tekanan udara di atas permukaan cairan plus tekanan cairan diatasnya yaitu temperaturnya sama dengan temperatur titik didih. Rumus diatas adalah perhitungan titik didih pada tekanan tertentu yakni P adalah tekanan uap T adalah suhu mutlak A dan B adalah tetapan Perhitungan Titik Didih pada Tekanan Tertentu Pada destilasi dibawah tekanan atmosfer. tekanan Barometer jarang tepat 760 mmHg, biasanya deviasi sekitar 20 mmHg. Maka disini harus dilakukan koreksi titik-titik terhadap tekanan normal dengan rumus Δt adalah koreksi terhadap titik didih yang teramati dalam °C. Jika tekanannya tepat 760 mmHg maka memang mendidihnya di 100 °C misalnya dalam air, namun jika misalnya tekanan udaranya tidak 760 mmHg maka cara menentukan berapa temperatur mendidih adalah dengan ditambahkan selisihnya Δt Untuk alkohol, asam, dan cairan terasosiasi menggunakan persamaan berikut Lewat Panas Temperatur pada bagian cairan yang letaknya jauh dari permukaan, harganya lebih tinggi dari titik didih cairan tersebut sehingga kelebihan panas yang timbul karena tekanan cairan di atas bagian tersebut. Misalnya kita merebus air dalam panci, temperatur didih pada bagian atas tentunya lebih rendah daripada yang di bagian bawah Karena di bagian bawah tentunya tekanannya akan lebih tinggi daripada yang di bagian atas sehingga titik didihnya menjadi berbeda. Cairan yang mempunyai temperatur lebih tinggi dari titik didih tersebut merupakan cairan yang akan mengalami superheating, jadi panasnya itu berlebih. Kenapa kita pelajari hal tersebut? Karena nanti terkait dengan destilasi dimana destilasi harus dipanaskan sehingga kita harus mengetahui sifat-sifat zat ketika dipanaskan. Adanya perbedaan tekanan dan temperatur yang besar diantara bagian cairan akan menimbulkan percikkan kuat atau ledakan yang disebut sebagai disebut bumping. Kalau di rumah misalnya kita merebus air dan jika sudah mendidih maka ditunjukkan dengan meletup-letup. Nah itulan ilustrasi yang disebut dengan bumping. Hal tersebut karena titik didih di bagian permukaan dan di bagian bawah itu berbeda, dimana yang di bagian atas titik didihnya lebih rendah sedangkan di bagian bawah titik didihnya lebih tinggi karena tekanannya lebih besar. Nah pada destilasi jangan sampai terjadi bumping karena jika terjadi bumping dikhawatirkan ada ledakan sehingga harus dihindari. Pemasangan Labu Destilasi Dari gambar diatas ini mana yang benar pemasangannya? Pada gambar paling kiri panasnya hanya bagian bawah saja tidak merata sehingga kemungkinan untuk bumping lebih besar Pada gambar yang ditengah, pemanas mantel sudah bisa menutupi bagian permukaan dari labu destilasi sehingga panasnya akan lebih baik. Sedangkan gambar paling kanan menggunakan penangas, cairan di dalam labu destilasi harus mempunyai titik didih lebih rendah daripada airnya misalnya cairan yang didestilasi ethanol dan cairan yang di penangas berupa air. Jadi jangan sampai misalnya yang di labu destilasi minyak, kemudian yang di bagian penangasnya berupa air. Catatan Untuk etanol jangan sampai diberi pemanasan dengan api langsung atau harus menggunakan penangas air supaya tidak ada dari kebakaran. Jadi pelarut-pelarut yang mudah terbakar, apalagi untuk pelarut yang titik didihnya dibawah titik didih air maka kita bisa menggunakan air dalam penangas. Jadi pada gambar diatas, gambar paling kiri tidak benar Kemudian dapat dilihat pada gambar diatas labu destilasi dimana terdapat pendingin dimana pada pendingin tersebut diberi air kran dari bagian bawah dan keluar dari bagaian atas. Pastikan tidak dibalik karena nanti air tidak bisa memenuhi bagian pendingin. Seberapa Besar Kecepatan aliran airnya? Kita bisa pegang kondensornya pendinginnya, jika dingin berarti kecepatan aliran air sudah tepat, namun jika masih terasa panas berarti kecepatan yang kurang. Pengaturan kecepatan air ini tentunya penting, karena jika terlalu cepat juga sayang airnya terbuang cuma-cuma karena hanya untuk mendinginkan saja. Panjang pendeknya kondesor juga tergantung titik didih dari zat atau pelarut yang di labu destilasi. Jika titik didihnya lebih tinggi, maka cukup menggunakan kondensor yang pendek, namun jika titik didihnya rendah maka kita harus menggunakan kondensor yang lebih panjang karena proses kondensasi untuk yang titik didih rendah lebih membutuhkan waktu untuk kembali ke labu destilasi. Bagaimana cara menghindari Bumping Dengan penambahan batu didih Batu didih bisa pecahan porselen, teflon, atau pipa kapiler Jadi jika di laboratorium kita punya porselen yang pecah maka jangan dibuang karena bisa digunakan untuk batu didih. Jadi pecahan itu mungkin kita ambil 3 sampai 5 untuk batu didih kemudian batu didih tersebut dimasukkan terlebih dahulu sebelum kita melakukan destilasi Pengadukan Dengan pengadukan maka bumping bisa dihindari. Contoh saat aktivitas memasak di rumah dimana terdapat bahan yang sudah mendidih karena panas dan bisa jadi tumpah, maka untuk menghindarinya bisa kita lakukan pengadukan. Pemanasan yang merata dengan penangas Pemanasan yang merata dengan memberikan mantel atau menggunakan penangas Mengisi labu tidak boleh lebih dari 2/3 nya Jangan terlalu penuh tapi juga jangan terlalu sedikit Pada proses destilasi, penunjukan titik didih yang tetap sehingga destilasi mempunyai komposisi yang tetap pula. Jadi nanti selama pelarut belum selesai terdestilasi maka termometer tetap menunjukkan angka yang sama, misalnya 70 °C untuk etanol, dan jika sudah berubah ke suhu yang lain berarti destilatnya bukanlah lagi etanol. Penunjukkan yang tetap tidak berarti destilat yang diperoleh murni, tetapi merupakan campuran azeotrop, cairan yang murni selalu selalu menunjukkan titik didih yang tetap. Proses Destilasi Pada proses destilasi, uap yang telah terjadi perlu diangkat untuk dapat mencapai pipa samping. Untuk itu diperlukan tenaga berupa panas. Jumlah panas yang diperlukan untuk melawan tekanan udara luar, tinggi cairan, dan mengangkat uap untuk dapat mencapai pipa samping adalah besar. Cairan selalu mempunyai temperatur yang tinggi dari titik didihnya sehingga pada proses destilasi selalu didapatkan cairan mengalami superheating. Uap yang telah mencapai pipa samping dengan sistem pendingin dikondensasi menjadi cairan kembali. Macam-macam destilasi Destilasi sederhana atau simple destilation Destilasi fraksinasi atau destilasi bertingkat Destilasi uap atau steam distillation Destilasi dengan penurunan tekanan atau vacuum destilation Destilasi Sederhana Destilasi sederhana dilakukan untuk memisahkan substansi dari campurannya yang mempunyai perbedaan titik didih lebih besar dari 30 °Celcius atau jumlah kotoran atau komponen lainnya relatif kecil. Misalnya dua pelarut yang mempunyai titik didih ≥ 30° baru yang dilakukan destilasi sederhana Untuk cairan yang mudah menguap, penampungnya dihubungkan dengan pendingin dengan menggunakan adaptor dan adaptor ini diberi slit supaya destilatnya bisa masuk ke dalam penampungnya dengan lancar. Untuk cairan yang uapnya mudah terbakar atau beracun, diusahakan agar uapnya tidak sampai keluar ke udara bebas dari penampung yang dipakai. Misalnya destilasi eter maka diupayakan jangan sampai uapnya memenuhi udara di laboratorium sehingga harus dilakukan tindakan preventive misalnya penampungnya harus dingin sehingga diberi es supaya nanti tidak menguap. Baca Juga Pengertian CAPA Corrective Action and Preventive Action Diagram Fasa Campuran Etanol-Air Misalnya 100 % air yang mempunyai titik didih 100 °C kemudian 100 % etanol mempunyai titik didih 78,5 derajat celsius. Misalkan akan dipisahkan campuran etanol dan dan air dengan komposisi C1, akan mendidih pada suhu tertentu dan menghasilkan uap dengan komposisi C2. Ketika uap itu mengembun, masih memiliki komposisi C2, jika dididihkan lagi akan menghasilkan uap baru dengan komposisi C3 Dengan urutan mendidih-kondensasi-mendidih akan berakhir dengan uap dan komposisi etanolnya adalah 95,6 persen Rangkaian Alat Destilasi Sederhana Diatas merupakan gambar rangkaian alat destilasi sederhana Termometer Termometer dipasang di Persimpangan dan tidak boleh terlalu dalam atau masuk ke labu alas bulat lihat tanda merah pada gambar diatas Baca Juga Termometer Raksa, klinis dan Alkohol Apa Kelebihan dan Kekurangannya? Labu Alas Bulat Ada labu alas bulat dimana bagian lehernya panjang dan leher pendek, tergantung titik didih campuran atau larutan yang akan dipisahkan. Jika titik didihnya tinggi maka cukup menggunakan labu alas bulat yang lehernya pendek saja, namun jika titik didihnya rendah maka gunakan labu alas bulat yang lehernya agak panjang. Larutan yang akan dipisahkan Misalnya campuran etanol dan air Batu didih Supaya tidak terjadi bumping Penangas yang sesuai Misalnya untuk etanol, maka penangasnya adalah air, Beberapa tahun yang lalu, untuk memanaskan labu destilasi pada proses destilasi, seringkali menggunakan pembakar bunsen. Untuk penangas saat ini umumnya menggunakan listrik sehingga temperaturnya bisa diatur. Pendingin Panjang-pendeknya pendingin juga tergantung pada titik didih dari pelarut yang ingin dipisahkan, Misalnya pelarut mempunyai titik didih yang sangat rendah, contoh eter, maka dibutuhkan pendingin yang panjang. Demikian juga sebaliknya, jika titik didihnya tidak terlalu rendah maka pendingin yang digunakan boleh tidak terlalu panjang. Pada pendingin tersebut dialirkan air dari bawah yang kemudian keluar dari bagian atas. Adaptor Supaya destilatnya dapat masuk ke dalam labu erlenmeyer. Pada adaptor terebut sebaiknya dipasang slit atau celah supaya nanti destilatnya bisa semua masuk labu erlenmeyer tersebut. Jika tidak pasang celah, maka tetesan tidak bisa masuk ke labu erlenmeyer atau tertahan karena di labu erlenmyer hampa. Kapan Menampung Destilat? Pada contoh kali ini, misalnya kita akan memisahkan campuran etanol-air. Ketika labu alas bulat yang berisi campuran etanol-air tersebut dipanaskan pelan-pelan, maka temperatur pada termometer tentunya semakin lama semakin naik. Ketika temperaturnya menunjukkan angka tertentu, misalnya pada temperatur yang bukan titik didih etanol namun titik didih yang lainnya dan sudah ada destilatnya, maka berarti destilat tersebut bukanlah etanol sehingga destilat tersebut harus dipisahkan tempatnya atau diberi tempat yang berbeda. Sedangkan untuk etanol adalah pada sekitar temperatur 70 an °C. Selama etanol dalam campuran tersebut belum belum habis, temperaturnya tetap menunjukkan angka tersebut sehingga destilatnya masih kita tampung pada labu erlenmeyer. Kemudian ketika temperatur lebih tinggi dari titik didih etanol, maka destilatnya bukanlah lagi etanol dan labu erlenmeyer yang digunakan untuk menampung distilat etanol bisa diambil dan pemanasan dihentikan. Menghentikan Proses Destilasi Untuk menghentikan proses destilasi apakah dimatikan terlebih dahulu penangasnya atau diambil terlebih dahulu labu erlenmeyernya? Jika seandainya penangasnya dimatikan terlebih dahulu, maka kemungkinan uap yang ada di adaptor bisa balik ke labu alas bulatnya, karena tekanan uapnya juga berubah dimana yang awalnya tekanan di labu destilasi tinggi tiba-tiba menjadi rendah karena penangasnya dimatikan. “Sebaiknya labu erlenmyer atau destilat tersebut yang diambil terlebih dahulu, baru penangasnya dimatikan sehingga tidak terjadi penyedotan kembali destilat ke arah labu alas bulat” Pelaksanaan Destilasi Sederhana Beberapa peraturan yang perlu diperhatikan Ujilah terlebih dahulu kekuatan pemasangan alat. Untuk memperkuat rangkaian peralatan destilasi, umumnya menggunakan bantuan klem dan statif. Masukan cairan dengan bantuan corong bertangkai panjang agar cairan tidak mengotori pipa samping. Corong bertangkai panjang digunakan karena jika kita menggunakan corong bertangkai pendek cairan dapat masuk pipa samping sehingga cairan tidak terpisah. Masukkan beberapa butir batu didih Seperti yang sudah diuraikan di awal, dimana fungsi batu didih ini adalah untuk mengurangi potensi bumping Alirkan air pendingin dimana lubang air masuk lebih rendah dari air keluar dengan kecepatan demikian rupanya sehingga selama destilasi berlangsung dinding luar pendingin tetap terasa dingin. Jadi dicek alirannya itu cukup atau tidak, jika pendinginnya masih terasa panas berarti kecepatan aliran air harus ditambah, namun perlu diperhatikan jika terlalu besar alirannya maka juga tidak menghemat air. Lakukan pemanasan dengan pelan dan teratur agar cairan mendidih dengan teratur pula. Aturlah pemanasan hingga diperoleh kecepatan destilasi 1 – 2 ml 30 – 60 tetes per menitnya. Destilasi dihentikan sebelum cairan di dalam labu habis. Hal ini dilakukan untuk menghindari peruraian dan kehangusan. Destinasi dihentikan jika temperatur pada termometer telah berubah dari temperatur titik didih destilat. Jika temperatur sudah berubah berarti senyawa hasil destilasi destilat sudah bukan senyawa yang ingin kita pisahkan Apabila cairan yang didestilasi mengandung sedikit kotoran maka mula-mula yang didapatkan adalah destilat I low boiling fraction mengandung kotoran dengan titik didih yang lebih rendah. Kemudian temperatur terus naik sampai dicapai temperatur yang relatif konstan bervariasi antara 2 – 3 derajat Celcius sehingga diperoleh destilat utama. Selanjutnya temperatur naik lagi hingga didapatkan destilat yang dikotori dengan kotoran yang memiliki titik didih yang lebih tinggi high boiling fraction Destilasi Fraksinasi Merupakan pengulangan berkali-kali destilasi sederhana untuk mendapatkan destilat yang relatif murni. Destilasi ini menggunakan kolom fraksi Kolom fraksi untuk memisahkan suatu campuran menjadi komponennya dengan pertolongan suatu kolom fraksi. Prinsip kerjanya adalah “bubble plate colomn” dapat dilihat pada gambar berikut A bidang 2 horizontal menampung destilat B Kap tempat uap air naik C Pipa Kapiler Pada permulaan destilasi, uap akan naik dari labu masuk ke dalam kap dan mengkondensasi pada bidang A yang I pertama Penguapan dan pengkondensasian terjadi secara berkesinambungan dan terus naik melalui kap dan menembus destilat-destilat yang telah terjadi. Permukaan destilat yang terjadi pada bidang A yang I akan naik sampai permukaan pipa kapiler kemudian jatuh ke labu. Semakin ke atas titik didih semakin kecil karena kalau titik didihnya lebih besar maka tidak akan bisa mencapai paling atas. Prinsip Kerja Destilasi Fraksinasi Destilat pada pada bidang A yang I pada destilasi sederhana adalah fraksi dengan komposisi lebih banyak komponen titik didih rendah, sehingga yang tertinggal dilabu lebih banyak komponen dengan titik didih yang lebih tinggi akibatnya titik didih cairan di dalam labu semakin naik. Uap yang naik dari labu mendidihkan destilat bidang A yang I sehingga uap akan naik melalui kap 2 dan mengkondensasi di bidang A yang ke II. Jumlah komponen titik didih rendah di bidang A II lebih besar daripada A I, dst Contoh destilasi fraksi adalah distilasi bertingkat minyak bumi. Ketika crude oil masuk, dan kemudian dilakukan pemanasan kemudian tidak mampu untuk naik ke atas, maka akan turun kebawah menghasilkan bahan yang mempunyai rantai karbon lebih dari 70 dimana mendidih pada 600 °C. Kemudian yang masih sanggup naik maka menghasilkan bahan yang mempunyai rantai karbon antara 20 – 70 dan bisa dimanfaatkan untuk minyak pada kapal. Dan seterusnya sampai didaptkan elpiji. Destilasi Tiksotropi atau Destilasi Uap Air Destilasi uap-air adalah metode yang paling umum untuk ekstraksi minyak atsiri seperti kayu, Kulit batang, maupun biji-bijian yang relatif keras. Prinsip kerja dari destilasi uap adalah memisahkan suatu campuran yang memiliki titik didih yang tinggi dengan cara mengalirkan uap ke dalamnya dimana senyawa yang memiliki titik didih yang tinggi sebelum mencapai titik didihnya dimurnikan dengan menggunakan uap atau air mendidih. Destilasi uap secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air. Beberapa persyaratan sampel yang bisa dipisahkan menggunakan metode ini yaitu Kemampuan tinggi untuk melarutkan komponen zat terlarut di dalam campuran Kemampuan tinggi untuk dapat diambil kembali Perbedaan berat jenis antara ekstrak dan rafinat lebih besar Pelarut dan larutan yang akan diekstraksi harus tidak mudah campur Tidak mudah bereaksi dengan zat yang akan diekstraksi Tidak merusak alat sebagai korosi Tidak mudah terbakar, tidak beracun, dan harganya relatif murah Contoh Destilasi Uap Air di Bidang Farmasi Beberapa penggunaan dari destilasi uap-air adalah untuk Mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak Eucalyptus dari Eucalyptus. Mengekstrak minyak sitrus dari lemon atau jeruk Mengekstrak minyak parfum dari tumbuhan. Memisahkan asam lemak dari campurannya dll Destilasi Vakum Destilasi vakum merupakan suatu proses pemisahan dari dua komponen yang memiliki titik didih yang sangat tinggi, dimana prosesnya berlangsung di bawah tekanan normal atau dibawah 1 atm yang bertujuan untuk menurunkan titik didih dari komponen yang akan dipisahkan sehingga akan meminimalisasi kerusakan komponen akibat suhu tinggi. Vakum merupakan suatu kondisi dari udara atau gas sekitar lingkungan tertentu dimana dihilangkan, dimana tekanan udara di bawah tekanan atmosfer. Untuk menghasilkan kondisi vakum perlu untuk mengeluarkan udara dari sistem. Hal ini merupakan prinsip dasar dari cara kerja vakum. Prinsip Kerja Destilasi Vakum Prinsip kerja destilasi vacuum didasarkan pada hukum fisika dimana zat cair akan mendidih dibawah titik didih normalnya apabila tekanan pada permukaan zat cair itu diperkecil atau vakum. Prinsip kerja dari destilasi vakum ialah dimana proses destilasi berjalan tetap pada ruang hampa. Aliran cairan dan uap air sangat diperlukan pada proses ini untuk mencapai keseimbangan dimana pada proses tersebut untuk menguapkan komponen yang mudah menguap dan uap air dipermudah pada destilasi sistem vakum. Tangki distilasi tidaklah terhubung ke atmosfer tetapi ke pompa vakum untuk menjaga sistem tekanan agar tetap dibawah tekanan atmosfer. Contoh Destilasi Vakum Destilasi vakum sangat berguna untuk senyawa yang mendidih di luar suhu dekomposisi pada tekanan atmosfer dan karenanya akan terurai dengan upaya apapun untuk merebusnya dibawah tekanan atmosfer. Dalam skala laboratorium penyulingan vakum adalah ketika cairan untuk disuling memiliki titik didih atmosfer tinggi atau perubahan kimia pada suhu mendekati titik didih atmosfer. Dalam skala industri penyulingan memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah alat yang digunakan mengurangi jumlah tahapan yang diperlukan. Vakum kolom destilasi biasa digunakan dalam penyulingan minyak dengan diameter berkisar sampai 14 m. Kelebihan dan Kekurangan dari destilasi vakum Destilasi vakum dapat meningkatkan pemisahan dengan Pencegahan degradasi produk atau pembentukan polimer karena penurunan tekanan yang mengarah ke suhu dasar menara yang lebih rendah. Pengurangan degradasi produk atau pembentukan polimer karena berkurangnya waktu tinggal rata-rata terutama dalam kolom yang menggunakan pengepakan daripada baki. Baca Juga Pengertian Polimer dan Polimerisasi Berikut dengan Contohnya Meningkatkan kapasitas, hasil, dan kemurniaan. Memanfaatkan destilasi vakum dapat mengurangi tinggi dan diameter. Kekurangannya ialah tutup mendidih campuran mungkin memerlukan banyak tahap kesetimbangan untuk memisahkan komponen-komponen. Mekanisme Destilasi Vacuum Dapat dilihat setup dari destilasi vakum atau rangkaian dari destilasi vakum pada gambar diatas. Untuk rangkaiannya kurang lebih sama seperti deskripsi sederhana atau destilasi fraksinasi dimana terdapat labu destilasi yang terhubung dengan termometer yang juga terhubung dengan kondensor dan labu destilat. Perbedaan pada sistem destilasi vakum adalah Sumber vakum Contoh sumber vakum yaitu Water aspirator, dimana water aspirator ini terhubung dengan sistem air mengalir atau kran dimana kran yang terbuka tersebut akan menciptakan kecepatan dari air mengalir yang akan menarik udara sehingga tercipta tekanan yang rendah pada sistem destilasi. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan water aspirator ini, antara lain Untuk kelebihannya adalah metode ini cukup murah dan mudah untuk digunakan dan efektif atau efisien dalam membuat vakum, namun kelemahannya adalah dapat terjadinya kebocoran pada sistem destilasi dan juga terdapat kemungkinan permasalahan dalam tekanan airnya dan membutuhkan vakum trap yang digunakan untuk mencegah terjadinya flowback atau air itu mengalir kedalam sistem destilasi. Pompa vakum Dimana pompa vakum ini mempunyai kelebihan yaitu dapat menciptakan tekanan yang stabil stabil kemudian juga dapat menjauhkan tekanan yang cukup rendah sampai di bawah 1 mmHg namun untuk menggunakan pompa vakum ini dibutuhkan biaya yang cukup mahal. Vacuum Trap Yaitu untuk mencegah terjadinya flowback atau air masuk kedalam sistem destilasi Pipa pada Labu Destilasi Pipa ini berguna untuk mengatur aliran air yang ada pada sistem destilasi. Biasanya terdapat switch atau stopcock untuk mengatur pipa tersebut terbuka atau tertutup. Manometer Jika memungkinkan Sebagai informasi, penggunaan manometer di beberapa negara sudah tidak diperbolehkan karena bahan-bahan merkuri ini dapat menyebabkan polusi dan kerusakan pada ekosistem. Contoh Dalam Skala Laboratorium adalah Rotary evaporator. Kesimpulan Nah kita sudah belajar mengenai pengertian, macam, prinsip kerja, dan rangkaian alat destilasi beserta dengan contohnya. Buat teman-teman yang tertarik bekerja di beberapa industri pemahaman ini penting karena ada beberapa contoh kegiatan produksi yang menggunakan prinsip kerja destilasi ini,, antara lain pada industri alkoho, pengolahan minyak atsiri, penyulingan minyak bumi, dll Semoga Bermanfaat.
Labu Destilasi – Halo, sobat pembaca artikel alat laboratorium.. bagaimana kabarnya? Admin doakan semoga sehat selalu, ya. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas tentang alat labu destilasi. Bagaimana penggunaan dari labu destilasi tersebut? Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut. Sebelum lanjut ke pembahasan, penulis ingin memberikan informasi jika anda membutuhkan alat laboratorium seperti mikropipet, mikroskop, melting point, rotary evaporator, refractometer, rotarod dan masih banyak lagi anda bisa dapatkan di salah satu distributor alat laboratorium seperti PT Andaru Analitika Sains . Untuk informasi lebih lanjut anda bisa hubungi WhatsApp +62-8777-7277-740 atau Tel 0251 7504679. Link alamat penulis sertakan di googlemaps. Beberapa dari anda mungkin ada yang pernah menggunakan labu destilasi ? Bahkan mahasiswa kimia atau laboran sering kali menggunakan labu destilasi di laboratorium. Pembahasan yang akan diulas meliputi pengertian, fungsi dan cara menggunakan labu destilasi. Pengertian Labu Destilasi Labu destilasi atau lebih dikenal sebagai labu destilasi fraksional atau labu fraksinasi adalah alat laboratorium yang berbentuk bejana dengan dasar bundar dan leher . Alat labu destilasi ini biasa digunakan untuk proses destilasi dengan pemisahan campuran melalui penguapan dan kondensasi. Cairan dengan titik didih lebih rendah menguap terlebih dahulu dan kemudian naik melalui leher dan ke bagian samping labu, dimana cairan akan mengembun dan terkumpul secara terpisah. Fungsi Labu Destilasi Sesuai dengan namanya, labu destilasi digunakan untuk proses destilasi melaui pemisahan campuran. Sebenarnya, labu destilasi ini memiliki fungsi yang sama dengan alat retort. Namun, labu destilasi memiliki keuntungan dibandingkan retort, yaitu bagian leher yang berbentuk vertikal akan mempermudah dalam memasukkan cairan. Bagian leher pada labu destilasi juga bisa sebagai ruang untuk termometer ketika akan mengukur suhu larutan. Selain untuk fraksinasi dan destilasi, labu destilasi juga digunakan untuk beberapa hal, seperti Pemanasan atau perebusan cairan. Sebagai wadah ekstraksi pada alat rotary evaporator. Penyimpanan media kultur. Persiapan standar fase gas. Bagaimana cara menggunakan labu destilasi ? Alat labu destilasi digunakan ketika akan melalukan proses destilasi pada satu bahan tertentu. Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan langkah langkah destilasi menggunakan labu destilasi, yaitu Periksa terlebih dahulu kalibrasi termometer yang akan digunakan. Hal ini dilakukan dengan cara dengan menempatkan termometer dalam penangas air suling. Setelah termometer dibiarkan hingga mencapai kesetimbangan termal, masukkan ke dalam beaker glass berisi air suling mendidih dan biarkan termometer mencapai kesetimbangan termal lagi. Isi labu destilasi dengan larutan. larutan tidak boleh terisi penuh di dalam labu karena perlu ada jarak yang cukup di atas permukaan cairan sehingga ketika mendidih cairan tidak masuk ke dalam kondensor. Panaskan labu destilasi secara perlahan sampai cairan mulai mendidih. Uap akan mulai naik melalui leher labu destilasi. Saat uap melewati kondensor, akan terjadi pengembunan dan menetes ke wadah pennampung. Tingkat distilasi yang tepat adalah sekitar 20 tetes/menit. Saat destilat hasil destilasi mulai turun dari kondensor, suhu yang diamati pada termometer harus terus berubah. Saat suhu stabil, gunakan larutan baru untuk mengumpulkan semua tetesan yang terbentuk pada rentang suhu 2°C – 3°C. Ketika suhu mulai naik lagi, pindahkan ke wadah penampung ketiga untuk mengumpulkan distilat yang sekarang terbentuk. Keluarkan suhu panas dari labu destilasi sebelum semua cairan menguap. Jika semua cairan disuling, maka lartan tersebut menjadi peroksida yang dapat menyala atau meledak, mungkin ada dalam residu yang tertinggal. Sedangkan, ketika semua cairan telah menguap, suhu pada labu destilasi akan naik sangat cepat, yang dapat terjadi dari sisa di dalam labu destilasi. Penulis FR Oke, sampai disini dulu pembahasan tentang Labu Destilasi – Mengenal Alat Labu Destilasi di Laboratorium. Jika anda pernah menggunakan alat labu destilasi di laboratorium atau memiliki pengetahuan lain tentang alat labu destilasi ini, boleh bagikan pengalamannya di kolom komentar ya.
cara menggunakan labu destilasi